Selasa, 29 Juli 2014
Seiring Israel terus membunuh warga sipil dengan menjatuhkan bom-bom tepat sasaran (precision bombs), sejumlah pihak mengklaim bahwa Washington tak berdaya menahan Israel.
Klaim ini keliru. Andaikata Amerika Serikat berkehendak demikian, ia bisa saja membom lapangan udara Israel serta mencabut perintah dan kendali dari tangan Netanyahu, seperti yang pernah ia lakukan pada Saddam Hussein.
Jika AS tidak mau bertindak sejauh itu demi membela nyawa Palestina, mudah sekali bagi AS untuk segera memangkas habis bantuan militernya ke Israel.
AS tidak akan mengambil kedua langkah tersebut. Karena alih-alih bertindak sebagai penengah, dalam hal ini AS adalah pelaku. Ia satu diantara pembunuh, di kubu Israel.
Seperti halnya Rusia yang bertanggungjawab atas kejahatan pasukan-pasukan kliennya di Ukraina, AS bertanggungjawab atas kejahatan Israel, sang klien yang jauh lebih terselubung.
Yang membom Gaza adalah F-16 bikinan Amerika. Yang membunuh anak-anak Palestina adalah pecahan peluru AS.
Kematian mereka adalah tanggungjawab Israel dan Amerika Serikat.
Allan Nairn
Link ke versi Bahasa Inggris
NOTE TO READERS: News and Comment is looking for assistance with translating blog postings into other languages, and also with fund raising and distributing the blog content more widely. Those interested please get in touch via the e-mail link below.
NOTE TO READERS RE. TRANSLATION: Portions of News and Comment are now available in Arabic, Brazilian Portuguese, Danish, French, German, Russian and Spanish translation (click preceding links or Profile link above) but translation help is still needed -- particularly with older postings, in these and all other languages.
NOTE TO READERS RE. POTENTIAL EVIDENCE: News and Comment is looking for public and private documents and first-hand information that could develop into evidence regarding war crimes or crimes against humanity by officials. Please forward material via the email link below.
Email Me