Oleh Allan Nairn (www.allannairn.com)
Pada saat saya sedang menuju ke studio untuk menghadiri wawancara
tentang TNI sebagaimana yang sudah disepakati sebelumnya, saya
mendapat telpon yang mengabarkan bahwa TV One, sebuah TV berita di
Indonesia, telah memutuskan untuk membatalkan acara itu akibat tekanan dari Kopassus.
Kopassus adalah salah satu unit yang telah saya laporkan terlibat
dalam pembunuhan politik di Aceh. Presiden Obama kabarnya ingin
meningkatkan bantuan Amerika Serikat kepada Kopassus, dan laporan saya tampaknya telah menciptakan krisis bagi tentara Indonesia dan AS.
Meskipun TV One telah sepakat sebelumnya untuk mewawancarai saya
selama 15 atau 30 menit, mereka memutuskan secara sepihak -- tanpa
memberitahu saya sebelumnya -- bahwa mereka akan menayangkan saya
hanya jika komandan Kopassus, Jendral Lodewijk, ada disana untuk
memberikan bantahan kepada saya.
Saya tentu saja sangat senang untuk berhadapan langsung dan mengajukan pertanyaan kepada sang Jendral, tetapi masalahnya si Jendral itu menolak untuk menghadapi saya.
Demikianlah, karena Kopassus, wawancara langsung saya dengan TV One
dibatalkan.
Jendral Lodewijk dan TNI, mengapa Anda takut menghadapi kenyataan?
Dan kepada TV One, kenapa Anda takut untuk membiarkan saya berdiskusi kenyataan itu, sebagaimana yang telah kita sepakati sebelumnya?
NOTE TO READERS: News and Comment is looking for assistance with translating blog postings into other languages, and also with fund raising and distributing the blog content more widely. Those interested please get in touch via the e-mail link below.
NOTE TO READERS RE. TRANSLATION: Portions of News and Comment are now available in Arabic, Brazilian Portuguese, Danish, French, German, Russian and Spanish translation (click preceding links or Profile link above) but translation help is still needed -- particularly with older postings, in these and all other languages.
NOTE TO READERS RE. POTENTIAL EVIDENCE: News and Comment is looking for public and private documents and first-hand information that could develop into evidence regarding war crimes or crimes against humanity by officials. Please forward material via the email link below.
Email Me